Angin Bertiup Kencang Sebabkan Mesin Speed Mati: Atlit Ski Air Alami Luka

    Angin Bertiup Kencang Sebabkan Mesin Speed Mati: Atlit Ski Air Alami Luka

    TOBA-Hari ke delapan (8) perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 di perairan Danau Toba Balige dihentikan oleh panitia pertandingan lantaran gelombang cukup tinggi, Senin, (16/09/2024) sekitar pukul 10.00 Wib 

    Dihentikannya pertandingan karena angin Danau Toba bertiup sangat kencang dan menimbulkan gelombang air tinggi hingga arus air kencang dan agak berputar menghempas ke tepian ditambah turunnya hujan gerimis. 

    Melihat cuaca angin mulai agak reda sekitar pukul 10:20 Wib pertandingan dimulai kembali pada Heat ke-5 oleh raider ke 4 Raflin Wau atlit ski air dari Tim daerah Propinsi Sumatera Utara. Namun disaat lomba dimulai angin Danau Toba juga masih bertiup agak sedikit kecang.

    Beberapa detik aksi lomba dilakukan, atlit Raflin Wau mengalami kecelakaan dikarenakan Speed Boat yang menariknya tiba tiba mengalami mati mesin ditengah race.

    Akibatnya Raflin Wau atlit ski air tim Sumut yang melaju meluncur dengan kencang dari belakang tidak mampu lagi mengendalikan daya lajunya yang akhirnya menabrak badan Speed Boad yang telah mati mesin di depannya.

    Akibat dari kejadian tersebut sang atlit terhempas ke body Speed boat dan mengalami luka memar di tangan dan di beberapa titik pada bagian sekujur tubuhnya.

    Begitu kejadian atlit dengan cepat dievakuasi ke dock start untuk diperiksa dan di obati di tenda medis oleh Tim medis.

    dr Vransisca E Marpaung, LO Pelayanan Kesehatan Medical Center PON XXI Cabor Ski Air Danau Toba ketika di konfirmasi gosumut.com di Medical Center Veniue F1H2O Danau Toba menyebutkan, Atlit Ski Air dari Tim Daerah Propinsi Sumatera Utara Raflin Wau yang mengalami kecelakaan dengan menabrak speed boat yang menariknya saat melakukan atraksi sudah membaik dan tidak ada luka mengalami luka fatal.

    Disebutkannya, Kecelakaan terjadi akibat matinya mesin Speed boat di tengah Race berlangsung dalam dan kondisinya sudah baik.

    Akibat dari kejadian tersebut menyebabkan sang atlit sedikit menderita luka memar di tangan dan di beberapa titik pada bagian sekujur tubuhnya.

    Lanjut dr Vransisca, setelah atlit dievakuasi ke tenda medic dan dilakukan pemeriksaan terhadap hasilnya Atlit tidak ada mengalami luka yang serius dan fatal.

    "Atlit hanya mengalami luka memar di tangan dan dibeberapa bagian titik pada tubuhnya". 

    Dengan luka yang dialami tidak akan mengganggu atau menggagalkannya untuk ikut bertanding karena tidak begitu serius dan tidak membahayakan. jelasnya.

    sumut sumut
    Karmel

    Karmel

    Artikel Sebelumnya

    Angin di Perairan Danau Toba Ngamuk: Atap...

    Artikel Berikutnya

    Anggota Komisi IV DPR-RI Dr. H. Novri Ompusunggu...

    Berita terkait

    Rekomendasi berita

    Beredar Kabar Surat Permohonan Bantuan Pengawalan Pengamanan Diduga Tidak Diketahui Kepala Kejatisu, Ini Penjelasannya
    Pantauan Liputan Media dalam 1 Bulan Terhadap 18 Anggota Dewan Asal Sumatera Barat atau 'Parle 18'
    Hendri Kampai: Menelusuri Dunia Search Engine Optimization (SEO)
    Tunjukkan Gaya Politik Merangkul, Permintaan Baliho 'ABDI' Abetnego - Edy Bertambah Karena Makin Dicintai Masyarakat
    Hendri Kampai: CDN Ajaib, Misi Kilat Informasi dari Pusat ke Pelosok Negeri

    Tags