SIMALUNGUN-Baru setahun selesai dibangun, sekitar puluhan meter tembok saluran Daerah Irigasi di Sidari Girsang, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun senilai Rp 1.7 M rubuh hingga ratusan hektar sawah terpaksa alihfungsi ke tanaman darat.
Informasi yang dihimpun dari warga Girsang, Marga Sinaga menyampaikan, saluran Daerah Irigasi di Girsang baru selesai akhir tahun 2022 lalu, namun langsung ambruk pada bulan Agustus 2023 diduga diduga disebabkan karena tidak berkualitas.
Disampaikannya, DI Girsang itu berfungsi untuk mengairi ratusan hektar sawah di beberapa sejumlah hamparan sawah di Kecamatan Girsang Sipangan Bolon."Sekitar 4 bulan saluran air itu sadah tak berfungsi lagi karena ambruk hingga ratusan hektar sawah saat ini terpaksa harus alihfungsikan ke tanaman jagung, " terangnya.
Sinaga menyampaikan sangat kecewa terhadap pemerintah karena dinilai tidak sigap untuk segera memperbaiki saluran itu agar ratusan hektar lahan pertanian sawah padi tetap memproduksi padi ribuan ton per musim panen.
"Kita berharap saluran itu segera diperbaiki agar petani kembali bercocok tanam padi. Selain itu, ia juga meminta agar Aparat Penegak Hukum (APH) melakukan pemeriksaan ulang proyek yang menghabiskan anggaran sebesar 1.739.000.853 dan APH jangan tutup mata, " harapnya.
Sinaga juga menduga, banyaknya proyek yang yang tidak bertahan lama alias baru selesai dibangun sudah ada yang rusak kerena tidak adanya pengawasan yang ketat dari Aparat Penegak Hukum termasuk para legislatif tidak melakukan pengawasan dengan baik, "ujarnya
Amatan sejumlah jurnalis dilokasi pengerjaan, 29 September 2022 yang lalu, capuran semen-pasir yang ditemui dilokasi pembangunan saluran daerah Irigasi tidak sesuai dengan semestinya, diduga campuran semen dan pasir 1 banding 6 dan hanya kelihatan pasirnya
Baca juga:
TNI AL Tangkap 8 Kapal Pencuri Batu Bara
|
Di plang proyek tercatat, Dinas Penataan Ruangan dan pengelolaan Sumber Daya Air Kabupaten Simalungun, jenis rehabilitasi jaringan irigasi sekunder dan primer yang luasnya dibawah 1.000 hektar DI Sidari Girsang, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, nomor kontrak 610/531/23.1/2022, tanggal kontrak 6 Juni 2022, nilai Kontrak Rp 1.739.000.853 dan kontraktor CV.Putranatama Enginering Medan.(Karmel)