MEDAN - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi mengingatkan pentingnya mengevaluasi Wawasan Nusantara untuk membangun Sumut. Evaluasi Wawasan Nusantara menurutnya akan meluruskan kembali cara pandang masyarakat berbangsa, sehingga memiliki tujuan yang sama.
Berbagai polemik terkait kebangsaan, menurut Edy Rahmayadi, sering menjadi penghambat majunya Sumut. Karena itu butuh solusi yang tepat menyelesaikan masalah tersebut agar cita-cita bangsa tercapai.
"Kita perlu evaluasi wawasan kebangsaan kita, sehingga Sumut yang begitu kaya bisa menyejahterakan rakyatnya, kita harus tahu di mana salahnya, apa solusinya, " kata Edy Rahmayadi pada acara Temu Ramah Kebangsaan dan Konsolidasi Partai Gerindra di Medan Internasional Convention Center, Jalan Gagak Hitam Nomor 1, Medan, Jumat (18/11/2022).
Edy Rahmayadi optimis, Gerindra selaku salah satu partai besar Indonesia mampu memberikan solusi atas masalah kebangsaan. Apalagi, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto memiliki pengetahuan luas tentang Wawasan Nusantara dan sejarah Indonesia.
"Saya optimis Gerindra mampu memberikan solusi karena Pak Prabowo memiliki wawasan luas tentang kebangsaan dan sejarah Indonesia, dia secara fisik, mental sudah berjuang untuk negara ini, " kata Edy Rahmayadi.
Sementara itu, Ketua DPD Gerindra Sumut Gus Irawan Pasaribu mengatakan salah satu paradoks Indonesia adalah negara kaya tetapi rakyatnya belum sejahtera. Melalui dialog kebangsaan ini, dia berharap Gerindra bisa memberikan solusi tepat untuk Sumut dan Indonesia.
"Banyak paradoks di negeri kita ini, misalnya banyak orang kaya di sini yang menyimpan uang di negara lain, sumber daya kita dikuasai segelintir orang dan organisasi, tetapi tidak mensejahterakan rakyat, kita harus bisa berikan solusi terbaik, " kata anggota DPR RI Komisi VII ini.
Kegiatan ini dihadiri Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Musa Bangun, Ketua KAHMI Sumut Rusdi Lubis dan pimpinan Ormas Sumut. Hadir juga OPD Plt Kepala Dinas Kominfo Sumut Ilyas S Sitorus, Kepala Kesbangpol Ardan Noor, tokoh masyarakat dan tokoh agama. ( Karmel )