Tinjau Ruang Terbuka Publik Parapat, Tim Panitia Kejuaraan Aquabike World Championship Lewati Tumpukan Sampah

    Tinjau Ruang Terbuka Publik Parapat, Tim Panitia Kejuaraan Aquabike World Championship Lewati Tumpukan Sampah

    SIMALUNGUN-Rombongan panitia Aquabike World Championship 2024 melewati tumpukan sampah ketika melakukan peninjauan rencana lokasi venue kejuaraan jetsky Lake Toba 2024 di Ruang Terbuka Publik (RTP) Pantai Bebas Parapat, Kabupaten Simalungun,

    Pantauan Jurnalis Indonesiasatu.co.id, Rabu 05 Juni 2024, setibanya di Ruang Terbuka Publik (RTP) rombongan panitia Aquabike World Championship 2024 langsung berjalan ke arah tepi pantai sembari melihat tumpukan sampah yang ada di depan Ruang Terbuka Publik (RTP)

    Sementara salah seorang wisatawan mengatakan bahwa tumpukan sampah ini semakin membuat pesona pemandangan di lokasi wisata Simalungun itu menjadi tak elok, "ucap Gilbert salah seorang wisatawan yang sedang melintas dan melihat sampah tersebut

    Dirinya yang kebetulan berkunjung, dan melewati lokasi menganggap sampah yang menumpuk membuat pantai bebas parapat, tampak kumuh dan seolah tidak terurus.

    "Iya jadi kayak ada yang mengganjal, kenapa bisa sampah begitu banyak menumpuk di lokasi wisata, dan kebetulan tepat di pinggir jalan, "ucap Gilbert wisatawan yang melihat sampah tersebut

    "Apakah memang tidak ada petugas nya yah, kenapa bisa menumpuk" Tanya nya bingung menyampaikan kepada wartawan.

    Sampah yang menumpuk itupun semakin memperburuk citra Pantai Bebas Parapat sebagai lokasi wisata, dimana di waktu yang bersamaan, Tim Panitia Aquabike World Championship 2024 sedang meninjau RTP. Para panitia event internasional itupun, melihat dan melewati tumpukan sampah.

    "Malu kita melihat begini, penanganan sampah saja sulit, apalagi ada tadi tim internasional lagi mensurvei, semoga ke depan simalungun berbenah, "ucap salah satu wisatawan.

    Berdasarkan informasi dan keterangan dari warga setempat, bahwa petugas kebersihan di kota Touris Parapat hingga saat ini belum ada dan yang melakukan pembersihan pegawai Kantor Camat setiap hari dan yang lebih memprihatinkan para pegawai beralih fungsi menjadi tukang sampah,

    Setahu kami pegawai Kantor Camat itu tugasnya untuk melayani masyarakat di kantor, bukan jadi tukang sampah, "ujar Sinaga sembari mengatakan apakah pemimpin di sini tak ada otak atau otaknya di taruh di bawah kakinya. (karmel)

    sumut
    Karmel

    Karmel

    Artikel Sebelumnya

    Musa Rajekshah dan 33 Perely Nyatakan Turun...

    Artikel Berikutnya

    Hadiri Giat Safari Ramadhan, Wakil Bupati...

    Berita terkait

    Rekomendasi berita

    Beredar Kabar Surat Permohonan Bantuan Pengawalan Pengamanan Diduga Tidak Diketahui Kepala Kejatisu, Ini Penjelasannya
    Pantauan Liputan Media dalam 1 Bulan Terhadap 18 Anggota Dewan Asal Sumatera Barat atau 'Parle 18'
    Hendri Kampai: Menelusuri Dunia Search Engine Optimization (SEO)
    Tunjukkan Gaya Politik Merangkul, Permintaan Baliho 'ABDI' Abetnego - Edy Bertambah Karena Makin Dicintai Masyarakat
    Hendri Kampai: CDN Ajaib, Misi Kilat Informasi dari Pusat ke Pelosok Negeri

    Tags