MEDAN - Seorang wanita yang bekerja sebagai marketing mobil inisial LAM (33) merasa tidak nyaman dikejar - kejar oleh personil Polrestabes Medan pada hari Jum'at, (21/7/2023) sekitar pukul 14:00 Wib.
"Hari Jum'at jam 2 siang ada panggilan tak terjawab, " ucap LAM.
Selain menelepon LAM untuk mengajak jumpa, oknum personil Polrestabes Medan bermarga Banjarnahor juga mengejar LAM ke tempatnya bekerja dan meminta data LAM dari kantor pusatnya.
LAM mendapat informasi dari rekan kerjanya bahwa dirinya dicari oleh beberapa oknum polisi.
Baca juga:
Catatan Akhir Tahun KPK Menyongsong 2022
|
"Kesannya jelek, sampai datang ke Kantor Pusat jalan Gatot Subroto meminta data saya, " kesalnya.
"Semua kawan kantor mendatangi atau menelepon aku, , ada yang menunggu kamu, " Ucap LAM menirukan rekannya.
Takut terjadi hal yang tidak diinginkan. Lantas LAM menelepon suaminya dan sepakat untuk berjumpa di Polsek Medan Barat.
Kepada awak media, LAM mengaku oknum personil Polrestabes Medan berjumlah 2 orang ingin meminta data penjualan sebuah mobil exvander yang telah dibeli konsumen dengan cara cash.
"Mereka menunjukan bukti transfer pembayaran, cek fisik dan gesek nomor rangka, " terang LAM, Rabu (26/7).
Dengan kejadian ini, LAM merasa tidak nyaman dan membatalkan pertemuan dengan konsumen lainnya.
"Ada bokingna 2 dan sudah janji ke kantor, akibat kejadian ini jadi saya batalkan, " ungkapnya.
Diduga kedatangan Personil Polrestabes Medan meminta keterangan dari seorang marketing tidak dibarengi surat tugas.
Hal itu membuat LAM ingin membuat laporan ke Bid Propam Polda Sumatera Utara dikarenakan tuduhan yang dilakukan personil Polrestabes Medan terhadap dirinya salah alamat.